Jumat, 14 Oktober 2011

Cinta Anak Sekolah

Seorang gadis remaja yang terlahir dari sebuah keluarga sederhana di kota kecil yang berada di Jawa Timur. Anak sulung dari tiga bersaudara. Kurang pandai, banyak bicara, terlihat kuat tapi sebenarnya dia sangat rapuh. Dia selalu berusaha untuk menghibur dirinya sendiri saat rasa sedih, sakit, patah hati, galau, nyesek yang dirasakan. Karena dia bukanlah gadis remaja yang beruntung dan memiliki teman baik yang bisa berbagi dalam senang maupun duka. Dia bukan anak istimewa yang bisa dibanggakan. Tidak terlalu cantik dan masih banyak lagi kekurangan dalam dirinya. Gadis itu bernama Dhira. Dhira adalah seorang pelajar yang duduk di kelas sepuluh pada sebuah sekolah negeri yang termasuk sekolah favorit.
Kelas sepuluh, sekolah baru, suasana baru, guru baru, dan tentunya ada teman baru. Bicara tentang teman baru, Dhira juga bukan orang yang mudah bersosialisasi dengan orang baru. Namun Dhira dapat mempunyai dua teman baik, yaitu Tifa dan Faly. Mereka teman yang baik, seru, dan mau mendengarkan cerita Dhira. Begitu juga dengan Dhira, dia juga menjadi teman yang baik bagi Tifa dan Faly.
Sampai suatu ketika Dhira menyukai seseorang lelaki. Seseorang yang menurutnya adalah laki-laki yang tampan, pandai, baik, dan pantas kalau banyak yang menukainya. Lelaki itu bernama Lian. Lian adalah salah satu dari sekian banyak kakak kelas yang ada di sekolah barunya. Dhira sadar bahwa menyukai Lian sama seperti terkena penyakit yang menyenangkan. Dhira hanya dapat melihat Lian dari jauh, karena Dhira bukan orang yang berani memperlihatkan perasaannya. Dhira masih bersyukur karena dapat melihat Lian, walaupun dari kejauhan. Dhira tahu bahwa itu hanya membuat hatinya sakit. Tetapi Dhira sudah biasa merasakan sakit, mungkin rasa sakit yang dirasakan Dhira sudah seperti makanan sehari-harinya. Sampai akhirnya Dhira kebal terhadap rasa sakit yang selalu dia rasakan karena selalu ketidak beruntungan yang dia daptkan di kehidupannya.
Suatu ketika ada sebuah pagelaran yang di adakan di sekolah mereka. Faly ikut berpartisipasi dalan acara tersebut. Lian pun juga ikut memeriahkan acara tersebut. Dan keadaan itu memaksa Lian dekat dengan seorang cewek. Cewek itu adalah Fathi, saudara Faly yang juga satu kelas dengan Dhira, Tifa, dan Faly. Namun mereka tidak terlalu akrab. Kecuali Faly, karena Fathi saudara Faly. Kembali bahas mengenai kedekatan Lian dan Fathi, Dhira tak tahu seberapa dekat hubungan mereka. Dhira sadar bahwa Fathi jauh lebih cantik darinya. Jadi tidak mustahil jika Lian bisa saja menyukai Fathi. Semua itu menyesakkan Dhira. Karena Dhira tahu orang yang disukainya dekat dengan teman sekelasnya. Seketika itu, saat Dhira mengetahui kedekatan Lian dengan Fathi. Mendadak Dhira menjadi anak pendiam yang sangat bertolak belakang dengan kebiasaan sehari-harinya yang banyak bicara. Dhira tau bahwa ini semua pasti akan terjadi cepat atau lambat, oleh karena itu Dhira sudah menyiapkan hati jika suatu saat ini akan terjadi. Tetapi tetap saja Dhira merasakan sakit yang sangat menyesakkan itu. Mungkin Dhira terlahir sebagai orang yang selalu kurang beruntung. Akan tetapi Dhira selalu berusaha untuk bersyukur dengan apa yang diberikan Allah SWT kepadanya. Karena Dhira merasa di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih kurang beruntung dibandingkan dengannya.
Satu kalimat untuk Dhira “Keep spirit, and you must always keep smile”. Dan untuk kalian yang merasa jauh lebih beruntung dibandingkan dengan Dhira, syukuri semua itu. Jaga baik-baik apa yang kalian miliki. Karena tidak semua orang dapat merasakan keberuntungan yang kalian rasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar